Puisi - Zoom(bie)

kami pernah berkumpul

pada urat-urat serat optik

pada layar-layar putih metalik

yang hanya butuh kata 'klik'

seketika berbalik;

duniaku

manakala lampion itu telah pecah saat itu

; cemas! 

kelana kami kelana maya

dengan peron singgah segugus perabot antik

jumpai kami tak kenal uzur

terkurung sukmaku

--pagi siang sore malam

kini esok lusa datang--

dikte aku

wajibkan aku

ini itu - itu ini

kirim lagi - sua lagi

di layar pipih

yang katanya dicandui

nyatanya berisi seabreg materi

minta dikupasi

layar pipih kabel seluler

sungguh keren berhahahihi

terasing dari kanan kiri

rapuhkan indrawi

hingga di titik nadir

Mojorejo, 8 April 2022

07.32 WIB