Puisi - PANDEMI; Bersabar Betah di Dunia atau Perjalanan ke Akhirat(?)

Karya: Aksara Pena Bisu

(1)

pada cerita ditulis hujan

di atas batu nisan

doa-doa nyaring dilantunkan

iringi kepergian dan hilang

hidup dalam rasa cemas saling terbayang-bayang virus pula menyudutkan, di tengah tangis masih gerimis

(2)

degup jantung nyaring terdengar

kala diri positif terpapar virus terkurung pandemi

maka sunyi tak mungkin pergi

di sepi yang gelap; pekat

karena meski berdebur

menaburkan berjuta bening 

di riuh doa-doa dan kecipak air mata

(3)

jerit-jeritan dikekang masker

ketika lengking suara sirine berbunyi, menembus malam sunyi

di titik nadir

ranjang medis yang kehabisan harapan, pulihkan kehidupan

(4)

panjang doa-doa

lalu-lalang badan sekejap hilang

kalimat-kalimat lengking

ingin memeluk tuhan

pada musim di mana-mana orang sekarat

bersabarlah betah di dunia atau dalam perjalanan ke akhirat; kiamat

Jawa Timur, 07 April 2022