Mengenal Aliran dalam Sastra
Sama seperti karya seni lainnya, di dalam sastra dikelompokkan juga karya sastra dalam aliran-aliran tertentu.
Aliran sastra merupakan haluan yang ditempuh seorang sastrawan dalam menguraikan karangannya. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap/jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
Terdapat tiga jenis aliran sastra yaitu idealisme, materialisme, dan eksistensialisme.
1. Idealisme
Aliran idealisme merupakan aliran yang mengemukakan bahwa dunia ide, cita-cita, harapan adalah dunia utama yang dituju dalam pemikiran manusia. Beberapa jenis aliran idealisme yaitu:a. Romantisme
Aliran yang mengutamakan perasaan pengarang yang melambung tinggi ke dalam fantasi, sehingga pembaca tersentuh setelah membacanya. Di dalam karangan romantisme, fantasi dan perasaan seolah-olah lebih berkuasa.
Contoh: Siti Nurbaya (Marah Rusli), Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (Hamka), Azab dan Sengsara (Merari Siregar)
b. Ekspresionisme
Contoh: Siti Nurbaya (Marah Rusli), Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (Hamka), Azab dan Sengsara (Merari Siregar)
b. Ekspresionisme
Aliran yang melukiskan curahan perasaan pengarangnya berdasarkan pengalaman dan penglihatan jiwanya. Aliran ini menekankan pada curahan jiwa dan tidak mementingkan peristiwa atau kejadian nyata. Contoh: Isa (Chairil Anwar), Doa (Chairil Anwar)
c. Mistisisme
Aliran yang mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan pada Tuhan. Pengarangnya dalam mengungkapkan sesuatu berusaha untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Contoh: Nyanyi Sunyi (Amir Hamzah), Kekasihku Abadi (Bahrun Rangkuti)
d. Surealisme
Contoh: Nyanyi Sunyi (Amir Hamzah), Kekasihku Abadi (Bahrun Rangkuti)
d. Surealisme
Aliran yang mengungkapkan kenyataan hidup secara berlebihan dengan melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara serentak. Karya sastra surealisme umumnya sulit dipahami karena gaya tulisan yang terkesan agak kacau.
Contoh: Radio Masyarakat (Rosihan Anwar), Merahnya Merah (Iwan Simatupang), Tidak Ada Esok (Mochtar Lubis)
e. Simbolisme
Contoh: Radio Masyarakat (Rosihan Anwar), Merahnya Merah (Iwan Simatupang), Tidak Ada Esok (Mochtar Lubis)
e. Simbolisme
Aliran yang melukiskan sesuatu melalui simbol atau lambang, seperti binatang atau benda-benda lainnya.
Contoh: Dengar Keluhan Pohon Mangga (Maria Amin), Mereka Bilang Saya Monyet (Djenar Maesa Ayu), Tinjaulah Dunia Sana (Maria Amin)
Aliran materialisme dapat dibagi menjadi beberapa aliran, antara lain:
a. Realisme
Contoh: Dengar Keluhan Pohon Mangga (Maria Amin), Mereka Bilang Saya Monyet (Djenar Maesa Ayu), Tinjaulah Dunia Sana (Maria Amin)
2. Materialisme
Aliran materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan dapat diselidiki dengan akal manusia (rumpunnektar.com).Aliran materialisme dapat dibagi menjadi beberapa aliran, antara lain:
a. Realisme
Aliran yang melukiskan sesuatu apa adanya atau keadaan sebenarnya. Pengarang umumnya lebih objektif dalam memandang sesuatu tanpa mengikutsertakan perasaan.
Contoh: Pada Sebuah Kapal (N.H. Dini), Keluarga Gerilya (Pramoedya Ananta Toer), Kota Harmoni (Idrus)
b. Impresionisme
Contoh: Pada Sebuah Kapal (N.H. Dini), Keluarga Gerilya (Pramoedya Ananta Toer), Kota Harmoni (Idrus)
b. Impresionisme
Aliran yang menekankan pada pengalaman dan penglihatan pengarang berdasarkan kesan sepintas terutama oleh pancaindra.
Contoh: Candi (Sanusi Pane), sajak-sajak terjemahan Chairil Anwar karya Maria Rilke
c. Naturalisme
Contoh: Candi (Sanusi Pane), sajak-sajak terjemahan Chairil Anwar karya Maria Rilke
c. Naturalisme
Aliran yang melukiskan kenyataan secara terus terang dan sering cenderung bersifat jorok tanpa mempedulikan baik buruk serta akibat negatif.
Contoh: Belenggu (Armyn Pane), Catatan Harian Sang Koruptor (F. Rahardi), Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta (Rendra)
d. Determinisme
Contoh: Belenggu (Armyn Pane), Catatan Harian Sang Koruptor (F. Rahardi), Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta (Rendra)
d. Determinisme
Aliran yang menggambarkan nasib buruk tokoh-tokoh cerita yang ditentukan oleh lingkungannya atau takdir yang jatuh padanya.
Contoh: Kuterima Penderitaan Ini Ibu (Motenggo Boesye), Atheis (Akhdiat Kartamiharja), Belenggu (Armyn Pane)
Menurut Ahmad Tafsir, eksistensialisme ingin mencari jalan keluar dari kedua pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran bahwa manusia di samping ia sebagai subjek ia pun juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini.
Contoh aliran eksistensialisme terdapat pada karya-karya Iwan Simatupang
Referensi:
Budiman, Sumiati. 1987. Sari Sastra Indonesia. Surakarta: PT Intan Pariwara.
Rizal, Maulfi Syaiful. 2013. Aliran-Aliran Karya Sastra (Pengantar Sastra Indonesia) (PPT). Diakses dari: http://www.maulfisr.lecture.ub.ac.id/files/2013/09/Aliran-Aliran-Karya-Sastra.ppt.
Rumpunnektar.com. 2015. Penjelasan Berbagai Aliran dalam Karya Sastra. Diakses dari: http://www.rumpunnektar.com/2015/12/penjelasan-berbagai-aliran-dalam-karya.html.
Contoh: Kuterima Penderitaan Ini Ibu (Motenggo Boesye), Atheis (Akhdiat Kartamiharja), Belenggu (Armyn Pane)
3. Eksistensialisme
Aliran eksistensialisme merupakan aliran yang muncul karena ketidakpuasan atas dikotomi aliran idealisme dan materialisme dalam memaknai kehidupan.Menurut Ahmad Tafsir, eksistensialisme ingin mencari jalan keluar dari kedua pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran bahwa manusia di samping ia sebagai subjek ia pun juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini.
Contoh aliran eksistensialisme terdapat pada karya-karya Iwan Simatupang
Referensi:
Budiman, Sumiati. 1987. Sari Sastra Indonesia. Surakarta: PT Intan Pariwara.
Rizal, Maulfi Syaiful. 2013. Aliran-Aliran Karya Sastra (Pengantar Sastra Indonesia) (PPT). Diakses dari: http://www.maulfisr.lecture.ub.ac.id/files/2013/09/Aliran-Aliran-Karya-Sastra.ppt.
Rumpunnektar.com. 2015. Penjelasan Berbagai Aliran dalam Karya Sastra. Diakses dari: http://www.rumpunnektar.com/2015/12/penjelasan-berbagai-aliran-dalam-karya.html.