Pemuja Rahasia
Bisa jadi, ada seseakun yang mengikutimu dalam diam, dan memperhatikan tanpa
sepengetahuanmu. Meski ia tahu ini maya, dan banyak hal-hal kepalsuan di
dalamnya. Meski ia tahu potretmu tak nyata, namamu pura-pura, atau tulisan
manismu yang tipu daya. Ia tidak peduli.
Ia bertaruh pada pilihannya atas akunmu. Rela bertarung melawan
ketidakrealitaan, bahkan memberontak logikanya sendiri. Ia sudah dikalahkan
oleh perasaannya.
Bisa jadi, ia ingin melewati malam dengan tidur, tapi ada hal lain yang begitu
keras kepala tidak ingin memejamkan pikirannya; sesuatu yang memaksanya
kembali bertarung melawan ketidaknyataan dan harapan dalam dunia palsu; di
mana ia menganggap bahwa semua perihalmu, baginya adalah senja.⠀
Bila memang ada yang demikian, bukan berarti aku sedang memujimu lantaran
memiliki pemuja rahasia itu, seorang pengagum yang bersembunyi di balik akun
gelapnya yang bahkan kau sendiri tidak mampu melihatnya.
Justru aku menulis ini lantaran kasihan pada ia yang tanpa sadar sudah menjadi
penganiaya yang rapuh bagi dirinya sendiri; menjatuhkan harapan pada
ketidakpastian, bertahan pada perasaan yang tak tersampaikan, terlebih lagi
tak terbalaskan.
Tunggu, Kawan. Kau tak perlu menduga-duga siapa yang menjadi pemuja rahasia.
Ia bukanlah siapa-siapa, kau tak perlu menyusuri dan menyingkapnya.
Anggap saja pemuja rahasia itu aku, yang sudah berlebihan memujamu tanpa ingin
kau tahu. Aku yang diam-diam memalsukan namamu dalam persembunyian
puisi-puisiku.
Batam, 30 Juli 2021.