TENGGELAM
Akhirnya kutenggelam segera!
bukan di danau tempat terakhir kita bersua,
di sungai belakang rumah lelaki tua,
atau di pantai saat pertemuan pertama
tapi di banjir bandang yang melanda,
api dada yang yang menyala-nyala,
dan di kedalaman samudra kecewa
Lalu kupergi segera!
membawa kapal kesendirianku
di antara gelapnya lautan mimpi
di bawah langit yang masih berkabung
kapalku ini tak ingin menyebut waktu
biar hanyut terbawa arus kepergian
meninggalkan getir yang tak terkatakan.
Ombak menyanyikan lagu-lagu perpisahan
membawa kapal cinta yang kalah
lemah tak berdaya
dari dermaga senda ke dermaga sendu
kapal ini menjadi saksi bisu pengkhianatan cintamu.
Buih samudra takkan mampu menghitung setiap jejak kisah yang hilang,
matahari takkan sanggup menyaksikan cakrawalaku yang meredup,
di mana kapal harapan talah patah
dan karam di kedalaman palung senja.
Kapal jauh berlayar
membawa pedih segala resah
melaju pergi tanpa kepastian arah
Kini kusadari segera
kebenaran di samudra sunyi
dan pengkhianatan cinta
adalah luka yang tak bermuara
Akhirnya kutenggelam segera
di kedalaman air mata
Mz, Januari 2025