Penulisan Kata Bahasa Indonesia yang Sering Keliru
Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu bagi bangsa ini. Ya, kalian pasti tahu itu.
Karena meski berasal dari daerah atau suku yang berbeda, kita pastinya juga
kerap menggunakannya dalam kehidupan, baik secara tulisan maupun ucapan.
Walaupun sudah sering kita gunakan, tetap ada saja kesalahan bila dipraktikkan
dalam kepenulisan kosakatanya.
Bahkan, kadang kita tidak menyadari kalau yang kita tulis itu menggunakan
bahasa yang tidak sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Akhirnya,
malah semakin membingungkan deh mengenai tulisan mana yang benar dan salah.
Hayo, coba cek beberapa kata di bawah ini, siapa tahu ada kata yang secara
penulisannya kamu juga sering salah? Hehe.
Penulisan kosakata seperti apa saja sih yang seringkali salah tulis? Yuk,
cek penulisan kata-kata berikut ini!
1. Silahkan atau Silakan
Kamu pasti sering dong mendapat sapaan dengan kata tersebut.
Berhubung kata tersebut lebih sering kita terima dalam bentuk ucapan,
kita pun jadi sedikit bingung; bagaimana kata tersebut bila dituliskan?
Silahkan atau silakan, ya?
Kalau begini ceritanya, kamu jangan malas untuk membuka kamus KBBI. Namun,
karena kamu sedang berkunjung ke blog ini, pasti kamu lagi nyari yang
benarnya, kan. Hehe
Kata yang tepatnya adalah silakan.
Alasannya, dalam KBBI tidak ditemukan kata dasar “silah”, adanya kata
“sila”. Kata “sila” itu sendiri memiliki beberapa artian, adapun arti
dari kata yang kita kehendaki adalah sudilah kiranya, yakni kata
perintah yang halus.
2. Antri atau Antre
“Sembari antri menunggu giliran bayar, aku mengarahkan pandanganku ke mbak
kasir berwajah manis.”
Menurut kamu penulisan kata antri pada kalimat di atas sudah tepat
belum?
Jadi, cara penulisan tersebut juga salah, karena yang tepat adalah
antre.
Meski seringkali kita temukan penulisan “mohon mengantri” di tempat
umum seperti di halte, stasiun, atau tempat lainnya tetapi jangan sampai
ikutan salah ya!
3. Sekedar atau Sekadar
Kalau sedang membuat tulisan, biasanya kamu lebih suka menulis pakai kata
sekedar atau sekadar?
Untuk kamu yang sudah kebiasaan menggunakan kata sekadar, selamat
kamu sudah tepat! Hehe. Sedangkan penulisan kata sekedar itu salah
karena dalam KBBI tidak terdapat kata dasar "kedar" yang ada adalah
"kadar". Jadi yang tepat adalah kata sekadar, ya!
4. Dimana atau Di mana
“Kamu dimana? Dengan siapa? Semalam berbuat apa?”
Kamu yang baca tulisan di atas sambil dinyanyiin, yes, kita seangkatan. Hehe
Nah, perhatikan penulisan kata 'dimana' di atas. Itu adalah contoh
penulisan yang tidak tepat, ya.
Jika kita merujuk dengan pedoman EYD (Ejaan yang Disempurnakan), setiap kata
depan seperti di- atau ke-, harus ditulis terpisah jika menunjukkan tempat.
Sehingga penulisan yang benar adalah di mana.
5. Aktifitas atau Aktivitas
Nah, untuk penulisan kata ini ada pengecualian nih! Mungkin kamu sudah
mengecek di kamus KBBI bahwa hanya menemukan kata dasar aktif jadi kamu
menulisnya dengan tulisan aktifitas. Tapi yang benar sebetulnya adalah
aktivitas lho!
Kenapa begitu?
Kita perlu ingat bahwa kosakata ini merupakan kata serapan dari bahasa
asing. Di bahasa Indonesia, kata asing diserap baik dalam bentuk kata dasar
maupun kata berimbuhan. Sesuai kaidah, imbuhan asing yang berakhiran
-ity akan diserap bersama kata dasarnya. Maka dari itu, kata asing
active tetap diserap menjadi aktif, sedangkan untuk
activity diserap menjadi aktivitas. Untuk contoh kata lainnya,
misalnya seperti penulisan kata efektif dengan efektivitas.
6. Praktek atau Praktik
Ayo ngaku, kamu lebih sering menggunakan kata praktek atau praktik?
Sama dengan sebelumnya, kata ini juga merupakan kata serapan dari bahasa
Inggris practice. Untuk setiap kata yang memiliki akhiran -ic maka
perubahan yang tepat ke dalam bahasa Indonesia menggunakan
-ik sehingga penulisan yang tepat adalah praktik. Ini juga berlaku untuk penulisan yang benar adalah
malapraktik bukan malapraktek, ya!
8. Nasehat atau Nasihat
Tahukah kamu kalau kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Arab? Kata
ini berasal dari fi'il (kata kerja) نَصَحَ “nashoha” yang mashdarnya
berbunyi نَصِيْحَة “nashihah” yang memiliki arti murni serta bersih
dari segala kotoran.
Lantas, penulisan dalam KBBI yang benar nasehat atau nasihat? Yang tepat
adalah nasihat, karena dalam penyerapan bahasa Arab ke bahasa Indonesia yang berkaitan
dengan perubahan bunyi huruf harus disesuaikan dengan ciri khas Indonesia
melafalkannya. Maka dari itu, penulisan huruf vokal yang tepat untuk
menuliskan harakat kasrah adalah menggunakan huruf i, bukan e.
9. Resiko atau Risiko
Masih sering menggunakan kata resiko? Mulai sekarang, ayo ubah tulisanmu
yang benar menjadi risiko! Kata ini diambil dari bahasa Inggris risk. Kalau kita mau coba cek
di KBBI, maka kita akan menemukan arti dari kata risiko, yaitu akibat yang
kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau
tindakan.
10. Perduli atau Peduli

Nah, kalau kata yang satu ini juga sering keliru, dituliskan menjadi
perduli padahal yang tepat adalah peduli. Makanya, yuk mulai peduli dengan penulisan bahasa Indonesia yang benar!
Hihi.
Bagaimana? Apakah kamu termasuk salah satu yang sering melakukan kesalahan
penulisan tadi? Mulai sekarang, yuk perbaiki cara penulisan kita supaya
sesuai dengan aturan yang ada dan tidak menyesatkan orang lain juga ya! Mas
Admin pun masih terus belajar dan memperbaiki tulisan-tulisan agar lebih
baik lagi. Hehe
Semoga bermanfaat.