Puisi - Kamar Berdebu
Nona,
kini aku kamar berdebu
mewarna kelabu tanpa kelambu
dindingku rindu hampir sekarat
dihinggapi sepi tanpa ibarat
menjelma prasasti
dilumuti kelayuan hati
usang dan hampir mati
Nona,
kini aku tak lagi bernama
hilang arah tak lagi bermakna
kasih kita reruntuhan kisah
meninggalkan sejarah
menanggalkan cinta
penggalan jejak cerita
hanya sisa-sisa basah air mata
bila nanti kau kembali
mencari puing-puing puisi
maaf, diksi-diksiku sudah basi
sajak-sajak isak dan resah gelisah
ingin kubiarkan musnah dan punah
bukankah luka-luka tak berdarah
tak perlu lagi diperparah?
kini aku kamar berdebu
di atas dipan bambu
kutidurkan duka rindu yang menyerbu
~Mas Azer, 240221