Sekumpulan Fiksimini



Berikut ini kami tampilkan sekumpulan Fiksimini dari beberapa karya Mas Azer yang dikumpulkan dari akun facebooknya, fiksi sederhana yang tidak begitu mewah, seenggaknya ada isi ruang buat meraungkan kata 😁.
Selamat menikmati.



KUBURAN ANGKER ~

Menurut warga, kuburan di ujung desa itu berhantu. Aku sama sekali tak percaya takhayul semacam itu. Suatu malam diam-diam aku mengintip kuburan itu. Kulihat sosok bergaun putih lusuh tertawa cekikikan dan terdengar nyaring. Sekejap kemudian ia menghilang. Dan tiba-tiba saja muncul di hadapanku. Aku terkejut sekaligus takut. Segera saja aku yang dibalut kain putih ini melompat-lompat dengan cepat.


KELUAR ~ "Baru juga masuk!" ujar istriku kecewa.


DALAM PERJALANAN ~ "Aku sudah tidak kuat!" batin bis tua sambil menahan mual.


SINGA MAYA ~ Postingannya mengaum ganas. Tim pemburu beraksi. "Meooong!" lirihnya saat ditangkap.


LEDAKAN ~ Setelah kejadian itu, kini aku sibuk mengemasi organ-organ tubuhku.


SARAPAN ~ Tinggal kepalaku yang tersisa.


MIMPI BASAH ~ Celanaku tenggelam.


CELANA PENSIL ~ Tidak bisa menulis, pensil menuntut penyalahgunaan namanya.


PEMADAM KEBAKARAN ~ Telat. Api cintanya sudah membakar habis hatiku.


MUSIM SALJU ~ "Waktunya tidur panjang," ucap matahari sembari masuk selimut.


BUJANG LAPUK ~ Setiap ia masuk kamar mandi, sabun menyembunyikan diri.


LEMBUR ~ Sepulang kerja satu persatu tubuhku mulai melepaskan diri.


KEBAYA MERAH ~ "Bu, apa aku sudah cantik sepertimu?" Sambil berlenggok Rio mencoba tersenyum di hadapan foto mendiang ibunya.


MALAM PERTAMA ~ Dari dalam lemari, kebaya kesayangan ibu menangis mendengar jerit desah istri ayah.


HILANG ~ "Kamu di mana?!" Begitu bangun bayanganku panik, bingung mencari-cari tubuhku.


MENJELANG MALAM ~ Senja sibuk mengecat hitam di langit.


PUZZLE ~ Setelah kuacak-acak, anakku berhasil menggabungkan bagian tubuh ayahnya.


CINTA MATI ~ Lagi-lagi kau hanya bisu. "Sekali saja, jawablah perasaanku," isakku sambil memeluk tubuh terbujur kakumu.


TERGESA ~ Terlalu semangat lari pagi aku sampai lupa membangunkan tubuhku yang masih mendengkur.


KESAL ~ "Sialan!" Paru-paru semakin tidak betah tinggal bersama majikannya yang perokok. Ia pun mogok kerja.


TENGGELAM - Di ujung senja, langit tercengang melihat matahari tak bisa berenang.


PULANG ~  Tidak ada yang menyambut salamku, hanya ada tangisan ibu yang ternyata tengah memeluk tubuh pucatku.


KETIKUNG ~ Hatiku terbakar, segera kumasukkan ke dalam lemari es.


KOSONG ~ Anggota KPK terkejut begitu membongkar dada dan kepala koruptor.


REINKARNASI ~ "Padahal, dulu aku yang memegang golok itu," gumamku sebelum disembelih.


TAJAM  ~  "Kamu terlalu baik buat aku!"


TERSANGKA ~ Kota rusak parah, Polisi penjarakan tsunami.


PESAN RINDU ~ Saat kubuka, kau keluar dari inbok.

TAK SAMPAI ~ Jutaan do'a tersesat di beranda facebook.


FILM HOROR ~ Hantu mejerit ketakutan saat aku masuk ke dalam layar tv.

PENGGALI KUBUR ~ Setelah 40 hari akhirnya kutemukan kuburanku.


MACAN ~ Setelah siuman ia merasa heran mendapati kepalanya di dinding sedang kulit tubuhnya di lantai.


MUSIM DINGIN ~ Tak ingin mati beku, kumasukkan satu per satu tubuhku ke dalam perapian.


PUTUS CINTA ~ Merasa terzalimi si gadis mengutuk prianya, "Semoga segala yang kau cintai lenyap!"
Seketika payudaranya hilang.


SIDANG DI GEDUNG DPR ~ Membahas rakyat, para pejabat saling berlomba mengajukan mimpi dan membangun pulau-pulau.


KECELAKAAN ~ Mengalami kebocoran, si pria meminta maaf berkali-kali kepada gadisnya yang menangis.


BEBAN BERAT ~ Gadis remaja itu berbisik kepada pria sekelasnya, "Aku telat, Mas."


TAHUN BARU ~ Orang-orang sibuk membakar uang.


SENYUM NONA ~ Semut-semut berebut menjilati bibirnya.


HELM YANG HILANG ~ Setelah berhari-hari kucari akhirnya ketemu. Kuambil kepalaku yang tertinggal di dalamya.


ANAK PEJABAT ~ Kuangkat piala rangkingku, buah pahala dari ayah yang rajin sedekah ke kepala sekolah.


KESURUPAN ~ Di akhir bulan istriku meracau tak karuan.



FALS ~

"Aku bertanya pada manusia tak ada jawabnya ..."
DI dalam kamar mandi kunyanyikan sepenggal lirik milik band idolaku. Seketika, Cicak dan Kecoa menggelepar di lantai.

Tak peduli. Kulanjutkan lagi.
"Aku bertanya pada langit tua, langit tak mendengar ..."

Klap. Lampu mati.

Masa Bodo. Lanjut.
"Houwoooo uwooo... Houwo uwoo ..."

Brak! Rumahku roboh.






Baca Selanjutnya Baca Sebelumnya
Komentar Netizen
Tulis Komentarmu
comment url