Jelata Maya
Jelata Maya
Akulah semata; jelata tanpa nama-tanpa rupa.
Bila sesak menebal di mata, acuhkan saja! Ini cuma maya; anak kucing bisa mengaku singa; batu sungai bisa berlagak permata nan permai. Tapi biar sajalah. Sedikitnya merasa dipandang mata ketimbang melulu jatuh tumbang-jauh hilang ditelan nyata.
Ini aku semata; jelata tanpa pelita. Tak berpinta jelita.
Bila sebak menyebal di dada, abaikan saja! Ini hanya maya; dunia pelarian sebagian manusia, ruang pelampiasan kata-kata. Sudah jamaknya. Santai saja!
Tak perlu aku apa, tak usah aku siapa. Kenal tak kenal sama saja. Nama berupa, wajah berpura. Begitu adanya. Terima saja.
Tak perlu repot menyapa. Sudah ada tombolnya bila 'suka'. Dan, tinggalkan bila sebaliknya. Manusia maya (baca; netijen) dan kata-kata, memuji-mencaci biarlah saja. Relatif belaka.
Apapun semua celoteh semesta, tetap aku semata; Aku yang jelata.
-- enggan tamat