Khayalan Rindu
Di sebuah taman nan indah; berkabut tipis dan lembut disertai pemandangan penuh kehijauan yang meneduhkan. Di bawah pohon paling rindang, sepasang kekasih --pemuda tampan dan gadis rupawan-- saling tarik-ulur
kata.
"Aku pasti sedang dalam mimpimu, kan!" kata pemuda.
"Enak saja! Justru aku yang ada dalam taman mimpimu. Aku tahu kamu tuh nggak bisa berhenti merindukanku," timpal gadis tak mau kalah.
"Ini mimpimu, dan kamu yang sedang merindukanku!"
"Rindumu!"
"Kamu!"
"Diam!!" bentakku. Mereka menoleh bersamaan. "Sebenarnya ini kerinduanku, dan kalian berdua hanya khayalan yang kuciptakan demi mengelabui rindu!"
"Diam!!" bentakku. Mereka menoleh bersamaan. "Sebenarnya ini kerinduanku, dan kalian berdua hanya khayalan yang kuciptakan demi mengelabui rindu!"
Mereka terkejut. Saling tatap dan tersenyum, lalu kembali menghadapku, kali ini dengan menundukkan punggung tanda pamit, sekejap kemudian mereka memudar dan lenyap. Aku memandangi sekeliling ruang khayal yang kuciptakan, kemudian memutuskan untuk kembali pulang ke dalam ragaku.
Sesampainya di raga kasarku ini, kini ganti aku yang terkejut, sebab tahu-tahu aku sudah berada di posisi tasyahud akhir sholatku.
Usai.
By: Azer
By: Azer
Referensi Inspirasi:
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا
“Dari ‘Ammar bin Yasir beliau berkata: ‘aku pernah mendengar Rasulullah – Shallallahu ‘Alaihi Wasallam – bersabda: ‘Sesungguhnya seorang lelaki benar-benar selesai (dari Shalatnya, Pen.) dan tiadalah dicatatkan pahala baginya kecuali hanya sepersepuluh dari Shalatnya, sepersembilannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau setengahnya'”.
(HR. Imam Abu Dawud)
Allah ‘Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi):
“Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku.”
(HR. Ad-Dailami)
Takbiratul ihram adalah gerbang khayalan. Astaghfirullah. Hahahaha
Wew... Cuma dapet beberapa persen ajah ��