Berbicara Tentang Relatif
Penulis: Imenk Kelana
Dari sana kita bisa lihat bahwa sukses bagi setiap orang berbeda-beda. Namun yang berbeda hanya sifat dan cara orang memaknai sukses. Ada hal umum yang disepakati bersama, yaitu sukses adalah kondisi ketika kita merasa bisa meraih dan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Adapun kondisi sebaliknya, kondisi ketika kita tidak berhasil dalam meraih sesuatu yang kita inginkan, namanya kegagalan. Jadi, yang relatif adalah sifat atau aksidensinya. Sedangkan esensi dari sukses itu sendiri tetap, tidak berubah.
Sama seperti kebenaran, kebenaran itu ada yang relatif, ada yang umum. Seperti tong sampah, semua sepakat bahwa tong sampah adalah tempat membuang sampah, namun yang berlainan adalah bentuk, bahan, dan model tempat sampah itu sendiri. Sedangkan esensi dari model dan bentuk yang berlainan itu tetap sama, yakni tong sampah.
Intinya, tidak selamanya kebenaran itu relatif, sampai kita mati-matian membela yang relatif itu. Kebenaran bukan milikmu sendiri, ada orang lain yang memandang benar dari sudut pandang yang lain.
Tidak patutlah kita ribut-ribut merasa ini benar, itu salah. Sementara kita tahu bahwa yang namanya pertikaian itu sendiri tidak ada benarnya.
Guru dan orang tua di masa seperti ini mestinya sepakat bahwa yang terpenting adalah mendidik anak. Bukan bertikai siapa yang mestinya mendidik, dan saling lempar kesalahan. Seharusnya kita tahu bahwa pertikaian hanya menimbulkan sesuatu yang tidak mendidik.