Puisi - Demikian Keadaannya
Demikian Keadaannya
Karya: Mas Azer
Kala aku datangi senja
Burung-burung menjelma duta suara
Bernyanyian merdu penuh suka cita
Berkicauan indah memuisikan cinta
Kemudian keadaannya ...
Kala aku kehilangan senja
Burung-burung menjadi buta suara
Terdiam bisu punah kata-kata
Terbungkam lesu berpuisi air mata
Setiba-tiba itu keadaanya ...
Malam datang menawarkan jerit kengerian
Malam datang melukiskan kelam kegelapan
Malam datang!
Malam datang!
Malam datang merenggut senja nan menawan dan menukarnya dengan suram kesunyian
Malam datang merebut jingga nan rupawan dan menukarnya dengan seram kesepian
Malam datang ...
Malam datang ...
Dengan aku yang memeluk kelemasan di sudut ruang
Dengan aku dan secawan kenangan senja yang terbuang
Sama saja keadaannya ...
Malam-malam berikutnya mengantarkan mimpi buruk yang sama
Mimpi-mimpi kepiluan yang kenyataan tak mampu menepisnya
Malam-malam berikutnya menyayatkan kegelisahan yang sama
Gelisah rindu yang tak mungkin kutemukan obat penawarnya
Sampai kemudian keadaannya ...
Malam membangunkanku di sepertiga
Seakan malam membuka tabir kengeriannya lantas menyeruku supaya terjaga;
"Bangunlah! Inilah waktu di mana Tuhan yang Maha Agung turun ke langit dunia.
Waktu di mana kau bebas menangis, bersimpuh dan tertunduk mengadukan
kelemahanmu di hadapanNya, memohon ampunan, memohon kekuatan, melangitkan
pinta, mengudarakan cinta, dan mengadulah hanya kepadaNya."
Lalu beginilah keadaannya ...
Sampai akhirnya tiba masa di mana Tuhan kembali mempertemukanku dengan senja
yang datang bersama iring-iringan kicauan burung yang bernyanyi sembari
menari.
Lantas, apa yang lebih pantas kita persembahkan selain syukur atas limpahan
nikmat yang telah dianugerahkan?
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Batam, 10 Muharram 1442