Kematian Penyair
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Menangisi kasihnya yang hilang dan tak mungkin pulang. Sendiri ia memamah prahara nasib, dan dengan beratnya ia telan duka-luka. Berteriak! Jeritan pilu yang menyayat rasa, meratapi hilangnya permata.
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Berbatang-batang sigaret habis ditelannya, berbotol-botol vodka tak merubah apa-apa. Ia lempar saja seenaknya. Pecah!
Sepecah hatinya yang berkecai menjadi puing-puing. Hiduplah ia dalam hati remang seolah tak ada lagi hari esok.
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Mengutuk dirinya sendiri sampai pagi-sampai hari
"Penyair bangsat-keparat!
Penyair hina dina!
Penyair tak bernama!"
Lantas ia menghukum dirinya sendiri, memasung diri sampai membusuk bersama sampah kata-katanya.
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Mati!
Semati-matinya.
.
___(usai)
Menangisi kasihnya yang hilang dan tak mungkin pulang. Sendiri ia memamah prahara nasib, dan dengan beratnya ia telan duka-luka. Berteriak! Jeritan pilu yang menyayat rasa, meratapi hilangnya permata.
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Berbatang-batang sigaret habis ditelannya, berbotol-botol vodka tak merubah apa-apa. Ia lempar saja seenaknya. Pecah!
Sepecah hatinya yang berkecai menjadi puing-puing. Hiduplah ia dalam hati remang seolah tak ada lagi hari esok.
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Mengutuk dirinya sendiri sampai pagi-sampai hari
"Penyair bangsat-keparat!
Penyair hina dina!
Penyair tak bernama!"
Lantas ia menghukum dirinya sendiri, memasung diri sampai membusuk bersama sampah kata-katanya.
Seorang penyair mati tertimbun kata-kata.
Mati!
Semati-matinya.
.
___(usai)
Azer
280417
280417