Ilmu Tingkat Tinggi



Kudayung pelan perahu kecil ini ke tengah danau, membawa Abah. Hening dan sunyi, suasana seperti yang beliau minta. Cahaya remang bulan separuh menerpa wajah sepuh itu. Wajah yang menenangkan

"Malam ini, akan abah sampaikan ilmu itu padamu, Nak." Suaranya pelan namun terdengar jelas. Penuh wibawa. Aku cuma menunduk dengan dada berdebar menanti kalimat berikutnya.

"Semacam teka-teki," lanjut beliau. "Kau akan naik ke tingkat selanjutnya jika mampu menjawabnya."

Abah memberi jeda sejenak. Membiarkanku untuk sekedar menarik napas dalam ketegangan.

"Semacam teka-teki? Ini pasti akan sulit," batinku.

"Kau siap!" tegas beliau kemudian.

"Siap, Abah!" jawabku mantap meski hatiku diliputi keraguan.

"Dengarkan baik-baik, Abah tidak akan mengulangi."
Aku menunduk penuh debar, memasang telinga dan memusatkan fokus tujuh indra.

"Jawablah, Nak! Semacam teka-teki yang mampu mengangkat pikiranmu. Jawablah!

Buah apa yang luarnya kuning dalamnya pisang?"



Baca Selanjutnya Baca Sebelumnya
Komentar Netizen
Tulis Komentarmu
comment url