Sekumpulan Puisi Cinta
Halo sobat RuangKata, apa kabar? Semoga harimu menyenangkan.
Kamu setuju dong kalau saya katakan setiap kita pasti pernah merasakan jatuh cinta. Atau mungkin saat ini kamu lagi ngerasain yang namanya jatuh cinta? Hayuk ngaku.
Nah, berhubung saya suka hal-hal yang berbau cinta gimana kalau kita baca sejenak puisi-puisi cinta? Kali ini akan mimin sajikan 10 kumpulan puisi bernapaskan cinta yang merupakan buah karya Mas Azer untuk menemani kamu duduk di RuangKata. Puisi-puisi berikut mimin rangkum dari akun facebooknya si penulis, lho. hehe
Yuk, kita nikmati puisinya!
1. PEREMPUANKU, AKU RINDU
Engkau perempuanku
Tak seumpama lukisan kanvas
Tak serupa sajak di atas kertas
Indahmu lebih membekas
Menggoda rindu terus bernapas
Engkau perempuanku
Sebagaimana engkau
aku mencintai segalamu;
Gelap-terang
Lembut-garang
Hitam-putih
Kurang-lebih
Engkau perempuanku
yang engkau adalah aku
dan aku ialah engkau
Kau tahu, Sayang
Di hati ada banyak rindu
datang menuju selaksa hantu
tak cuma sekali satu
Ya, selalu begitu
merasuk dada tanpa santun
membawa parasmu dengan senyum berayun
Perempuanku, kapan kau kembali?
Aku rindu.
2. GADIS BANDUNG
Hmm ...
Angin diam
Mataku terpejam
Awan menggantung
Aku termenung
Membawakan renung
Si Manis gadis Bandung
Di antara riuh aku melamun
Lalu beralih membawa sunyi
Menangkap matamu sebening embun
Lembut suaramu turut bernyanyi
Ah, gadis Bandung
Jiwaku melambung
Rasaku terpasung
Hati serasa terkurung
Sungguh, akal pun jadi linglung
Aduhai, gadis Bandung
Rindu padamu kian merundung
3. KALA JATUH HATI
Kau menjelma ilusi
Senandung angan di ingatan
Merasuki imajinasi
Mengembus-hempaskan keraguan
Kau terang puisi
Menerangi gelap lamunan
Tak kuasa diksi
Menuangkan gilap perasaan
Nanti saat sunyi terbuka
Ijinkan sajak do'aku bersayap
Menuju semoga
Menembus langit harap
Bila sempat malaikat bertamu
Kutitipkan sebait nama
Perbincangkan pesonamu
Menceritakanmu lebih purnama
Pada hening yang kusentuh
Aku bersaksi pada semesta
Hatiku telah terjatuh
Luruh berpeluk hatimu semata
Tuhan,
Hati mendungku mengutus do'a
Menunduk-sujudkan lemah jiwa
Berpinta naung keridloan
dalam pertemuan yang halal penyatuan
4. N O N A
Nona
Indah pelangi melengkung di senyummu
Kilau bening matamu menyejukkan pandanganku
Gemulai lembut tubuhmu
terlukis indah di langit pikiranku
Nama indahmu tersebut selalu di bibirku
Ah, Nona
Bolehkah bila kukatakan hatiku telah begitu jatuh?
Tanpa genggamanmu aku rapuh
Katakan padaku apa saja
Kan kutempuh segala rasa
Agar kau bahagia
5. PENANTIANMU
Gadis
Masihkah kau di sana
Di bibir pesisir kala senja
Jika iya
Masihkah langit melukiskan bayangku
ataukah mendung telah menghapuskannya?
Gadis
Di pembaringan matahari
Masihkah kau menghadap pantai
Menanti angin laut mengirimkan kabarku
ataukah badai sudah membatalkannya?
Saat kau menanti
Justru aku tak pasti
Di sini, di seberang jarak
Detik kehidupanku berserak
Berdiri melawan takdir hidup-mati
Dijatuhi nasib tiada henti
Akulah diri yang terkapar
Terhempas masa dan terlempar
Kapal hidupku hampir karam
Demi janji, aku tidak akan tenggelam
Maafkanlah, Gadis
Sudah payah kau menanti
Menahan tabah di muak hati
Jika pada tapal batas aku tak kembali
akankah kau pergi?
Tunggulah sebentar lagi
aku akan segera kembali.
6. ENGKAU RAYUKU
Jeda
Semenjak mata
Tak kedip di sana
Di wajah yang purnama
Matamu; danau bening di pusaran hening
Alismu; lengkung langit bulan sabit
Bibirmu; merah mekar bersenyum mawar
Menghadaplah, Nona
Biar aku merayu pesona
Pada manis senyum
Aroma harum
Berjuta kagum
Menggoda jiwa
Lihat aku
Kan kudapat kau
Segera!
__
7. YANG BERNAMA CINTA
Ada yang menjelma seketika;
Saat mata diam terpana
Menangkap parasmu pesona
Semacam dibuai nyanyian pujangga
Mengalunkan bait-bait puisi surga
Ada yang menyala di kepala;
Saat malam padam pelita
Seindah wajahmu menjelma
Secerah cahaya penyingkap gulita
Menerangi mimpi melebihi purnama
Semuda ini amsara menyergap usia
Memenuhi asa pembesaran jiwa
Rasa berbisik,
tanpa wujud suara
Rasa mengusik,
tanpa pernah diminta
Rasa yang datang membawa syahdu
Memaksa hati bernapaskan rindu
Di dada, kau meruang beraroma
Di jiwa, nada riang berirama
Inikah yang bernama cinta
Beginikah rasanya
Mengapa teramat indah?
8. MEMBACA INGATAN
Mulanya senja
Aku duduk di biasnya
Berpangku cahaya
Memainkan langit jingga
Membawa parasmu, Pesona
Ada puisi paling manja
Pada ingatan yang kubaca
Masih saja
Membaitkanmu, Pesona
Perlahan, menuju kenangan itu;
Di bibir pantai kala senja
Kita berlari berkejaran manja
Menangkapmu dan berpeluk mesra
Sebelum ombak mencapai pesisir
Kita menulis cinta di atas pasir
Dan sebelum senja berakhir
Siluet itu menjadi saksi;
manis kecupmu di bibir
9. MALAM KITA
Malam sudah saja menghampiri
Dan kita, bersua di gelap sini
Perlahan, sentuhan halus mematik api
Kita pun terbawa, mencumbui sepi
Sampai malam semakin buta
Kita semakin terbakar cinta
Di balik selambu bulan separuh
Bumi bersimbah peluh
10. CINTA MAYA
Waktu-waktu yang kita
Menghujani derasnya cinta
Menciptakan rintik cerita
Napas-napas yang kita
Mengembuskan udara mesra
Meniupkan angin gelora
Kita bercinta dalam sajak
Tanpa tahu kapan sejak
Asmara ...
Kita saling rebah berselimut puisi
Berpeluk angan di hangat diksi
Gelora ...
Mekarnya membara
Setubuhi rasa
Cumbui jiwa
Kita bercinta
di ranjang maya
Aku dan kau, Nona
Sekian dulu kumpulan puisi yang RuangKata sajikan kali ini.
Jangan lupa tinggalkan komentar dan tanggapannya.
Salam kata.