Puisi - SATU EPISODE JALAN RAYA

Karya: Morning-dew

tiba-tiba jalan besar di tengah kota itu mengumpat 

debudebu duduk tenang, "tak ada kendaraan yang menerbangkan kita. sungguh malam nadir, mengerikan."

ya, selepas magrib semua ban tidak lagi kejarkejaran

bahu jalan luruh terkurung gelap tak biasa

kota banjir kegelapan dan berita kematian

lampu jalan besar itu mengeluh

"baru kali ini aku dibutakan saat malam gelap."

ya, jalanjalan besar gelap tanpa mata lampu

tidak ada kakikaki berjalanjalan mencari angin dan jajan di pinggir jalan

tanpa tawa

semua sunyi

"biasanya mas parjo sudah ramai pembeli. gerobak baksonya selalu riuh ramai," bangku panjang itu mendesah.

di persimpangan itu mas parjo mengalah tanpa gerobak

pada matanya gerimis

tangannya gemetar 

mencengkeram

kuat rasa di balik dada

kematian bersahabat dengan kehilangan

anak dan istrinya mati 

virus itu tertawa puas

Tegal, 8 April 2022

*nadir: langka